a a. Masalah Perkotaan
Aspek fisik merupakan salah satu faktor awal penentu dari peletakan
lokasi maupun kawasan. Pada kawasan perkotaan wilayah studi Kaliwungu Raya
memiliki beberapa permasalahan fisik yang mempengaruhi aktivitas manusianya.
Permasalahan yang terdapat pada Kawasan Perkotaan Kaliwungu Raya adalah
permasalahan banjir. Sebanyak 55% kawasan dari seluruh total jumlah
desa yang berstatus kota memiliki kecendurungan untuk terjadi bencana
banjir. Desa tersebut antara lain adalah Desa Kumpulrejo, Karangtengah, Sarirejo,
Mororejo, Wonorejo, Sumberejo, Krajankulon, Sukomulyo, Kebonadem, Purwokerto,
Rejosari dan Turunrejo. Desa yang berada di utara wilayah studi yaitu desa
Mororejo dan Wonorejo juga berpotensi untuk terjadi bencana Rob. (Peta
terlampir) Kerugian yang diakibatkan adalah ikan-ikan pada tambak masyarakat
hilang tersapu banjir maupun rob. Permasalahan fisik lainnya pada kawasan perkotaan
adalah rawan longsor. Terdapat 4 desa dari 22 desa yang memiliki titik rawan
bencana longsor, yaitu Magelung, Kutoharjo, Protomulyo dan Nolokerto yang pada
kondisi lapangannya merupakan daerah yang memiliki tebing yang tinggi.
Tidak terlepas dari permasalahan kota lainnya, salah satu permasalahan
lingkungan perkotaan di Kaliwungu Raya adalah permasalahan pencemaran udara. Berdasarkan
hasil kuesioner, sebanyak 41 % dari total kawasan perkotaan Kaliwungu Raya
mengalami pencemaran. Dampak terbesar dari permasalahan pencemaran udara
tersebut akibat dari asap pabrik yang sangat didesa Wonorejo. Permasalahan
sampah yaitu pengelolaan sampah secara dibakar juga merupakan salah satu faktor
penyebab pencemaran udara. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan sampah ditiap
desa masih belum terpadu.
b. b. Masalah Wilayah
Permasalahan fisik kewilayahan pada wilayah studi Kaliwungu Raya adalah
masalah tanah longsor. Permasalahan tanah longsor tersebar pada Kawasan
Perkotaan maupun Kawasan perdesaan. Pada Kawasan perkotaan daerah rawan longsor
antara lain adalah; Magelung, Nolokerto, Kutoharjo dan Protomulyo. Sedangkan
kawasan perdesaan yang memiliki titik rawan longsor antara lain; Jeruk Giling,
Kedungsuren dan Darupono.
2. Potensi
Potensi faktor fisik dan SDAL di Kaliwungu Raya adalah sumber air
bersih yang mencukupi kebutuhan
masyarakatnya baik air permukaan maupun air tanah. Wilayah topografi di kecamatan
kaliwungu sebagian besar adalah datar sehingga cocok dijadikan sebagai pusat
industri di Kabupaten Kendal.
0 komentar:
Posting Komentar